PROBLEM SOLVING FOR BETTER HEALTH
(PSBH)
A.
PENDAHULUAN
Problem Solving for Better Health
and Hospital (PSBH), merupakan gerakan yang didasari
oleh suatu yayasan non-profit yang
bernama The Dreyfus Health Foundation,
yang berpusat di New York, USA. Pendekatan PSBH pertama kali diperkenalkan oleh
Dr. Barry Smith, seorang dokter ahli bedah otak dari Bostom University School of Public Health, USA tahun 1993. Pertama
kali dikembangkan karena Dr. Barry Smith berfikir bahwa sangat diperlukan
adanya program agar seseorang:
1. Berfikir
lebih kritis tentang masalah yang dihadapinya
2. Lebih
bertanggung jawab untuk memecahkan masalah agar menjadikan kesehatan lebih baik
dan kualitas hidup yang baik pula
3. Mengembangkan
kepercayaan diri pada kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah tanpa
menunggu seseorang dalam memecahkan masalah terssebut.
4. Menggunakan
sumber yang ada untuk menyelesaikan masalah (Smith, Fitzpatrick, &
Hoyt-Hudson, 2009)
PSBH
sudah berkembang di berbagai negara, yang terdiri dari Afrika Selatan, Amerika
Serikat, Brazil, Belarus, Bulgaria, Cameroon, Cina, Costarika, El Savador,
Ghana, Guyana, Indonesia, Jordania, Kenya, Lithuania, Mali, Mexico, Nigeria,
Polandia, Republik Dominica, Romania, Slovakia, Tanzania, Uganda, Ukraina,
Zambia, dll.
Di
Indonesia, PSBH muncul dan berkembang pada tahun 1999 di Pusat Penelitian
Keluarga Sejahtera Universitas Indonesia (PUSKA UI) dan telah berkembang di
beberapa rumah sakit di Indonesia baik negeri maupun swasta, misalnya RSUP
Fatmawati Jakarta, RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta, RSU Haji Surabaya, RS Dr. Wahidin Makassar, RS Panti Wilasa Citarum
Semarang, RS Pondok Indah Jakarta, RS St Boromeur Bandung, RSUD Tugurejo dan
RSUD Banyumas (Dinkes Banyumas, 2011).
B.
PENGERTIAN
PSBH
(Problem Solving for Better Health) adalah
suatu pendekatan untuk mengatasi berbagai masalah di rumah sakit dengan cara
yang mudah, menarik, dan dilakukan dengan senang hati (Smith, Fitzpatrick, & Hoyt-Hudson, 2009) .
PSBH
adalah falsafah, cara berpikir, pendekatan dan komitmen pribadi untuk
menyelesaikan masalah dengan menggunakan sumber daya yang ada.
C.
MACAM
PSBH
1. PSBHospital
Adalah PSBH yang diterapkan dirumah sakit sebagai
strategi menjamin mutu dari rumah sakit tersebut. PSBHospital ini basanya
dilakukan dengan cara pemberian Workshop
dan pelatihan mengenai bagaimana cara menjadi seorang Problem Solver dengan memberikan langkah-langkah penyelesaian
masalah yang terjadi di rumah sakit. Masalah yang sering dihadapi di rumah
sakit contohnya adalah infeksi nosocomial, infeksi jarum infus, kejadian pasien
jatuh, kejadian cedera/ kecelakaan, dan kejadian decubitus.
2. PSBH-Nursing
Diluncurkan pertama kali pada tahun 2002 di Peking Union Medical College School of
Nursing di Beijing pada Lokakarya PSBHN. Diadakan agar dapat mendorong seorang perawat untuk menyadari potensi
pemecahan masalah mereka sehingga mereka dapat mengarahkan individu, keluarga,
dan masyarakat untuk menangani masalah – masalah kesehatan yang lebih baik.
D.
PROSES
PSBH
Proses
PSBH menekankan untuk menggunakan sumber yang ada untuk memecahkan masalah
kesehatan, daripada menunggu solusi dari luar. PSBH didesain untuk memberi
seseorang kepercayaan diri untuk melepaskan apa yang dia punya untuk memecahkan
masalah. Proses PSBH melatih kita untuk memantapkan keterampilan dalam mencari
dan mengembangkan cara – cara baru yang inovatif sehingga dengan demikian
secara pribadi dapat mengatasi masalah yang di alami untuk meningkatkan keadaan
kesehatan secara umum.
Langkah-Langkah dari
proses PSBH adalah (Smith, Fitzpatrick, &
Hoyt-Hudson, 2009) :
1. Mendefinisikan
Masalah
Mendefinisikan masalah dengan jelas dan pasti
tentang sifat, besar, penyebab masalah dan berbagai factor yang
mempengaruhinya. Masalah tersebut harus benar-benar ada di sekitar lingkunagn
kita. Jangan menciptakan suatu masalah karena anda tidak mungkin dapat
mengatasi masalah maya (virtual) yang
anda ciptakan. Kita harus yakin bahwa masalah ini dapat diatasi.
Memprioritaskan
Masalah
Di Rumah Sakit biasanya mempunyai lebih dari satu
masalah yang harus diatasi, maka dari itu cara yang tepat selanjutnya adalah
mengambil bagian yang kecil dari masalah yaitu, bagian yang realistic dan dapat
dikelola. Kemudia, mempersempit masalah menjadi satu masalah yang dapat
diatasi.
Prinsip
PSBH antara lain:
a. Menggunakan
sumber daya (tenaga, teknis, peralatan, logistik, dana) setempat yang ada untuk
mengatasi masalah
b. Apa
yang dapat dilakukan secara pribadi untuk mengatasi masalah
c. Mengatasi
masalah bagian demi bagian dengan setiap kali mengambil mengambil bagian yang
kecil, realistik dan dapat dikelola, kemudian mengatasi setiap bagian yang
kecil tersebut sebelum mengatasi bagian lain yang lebih besar.
2. Mendefinisikan
Solusi
Mendefinisikan solusi dalam pertanyaan baik,
pertanyaan baik adalah pertanyaan yang relevan, didefinisikan dengan baik, dan
dapat dijawab. Pertanyaan yang baik untuk mendefinisikan solusi harus mencakup:
a. Melakukan
kegiatan apa?
b. Dengan
siapa dan untuk siapa?
c. Dimana?
d. Untuk
berapa lama?
e. Tujuan
yang diinginkan?
Sebelum mencari solusi dari
masalah, kumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang apa yang sudah diketahui
tentang masalah tersebut. Apakah ada orang lain yang telah menyelesaikan masalah tersebut di lingkungan kerja? Perlu
dicari informasi tentang apa yang telah berhasil dan tidak berhasil. Agar tidak
mengulangi sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya dan cegah kegagalan yang
telah mereka alami. Dengan cara ini akan dapat melangkah lebih baik dalam
mengatasi masalah.
Pertimbangan beberapa jenis solusi antara lain:
a.
Pelatihan,penyuluhan,
sosialisasi
b.
Tindakan medis atau
keperawatan
c.
Perbaikan dan efisiensi
manajemen
d.
Usaha ”income
generating”
e.
Perbaikan peraturan
f.
Peningkatan lingkungan
kerja
g.
Kerjasama dengan pihak
lain.
3. Menyusun
Rencana Kerja (POA= Plan Of Action)
a. Latar
Belakang
Pada
tahap ini perlu membuat rencana tentang bagaimana mengatasi masalah yang telah
didefinisikan dan telah ditulis dalam pertanyaan yang baik.
Latar belakang adalah
pertanyaan baik “Mengapa?”, karena latar belang adalah panjelasan mengenai
alasan mengapa kita memilih masalah. Cantumkan penyebab atau bagaimana
terjadinya dan dampak pada masalah kesehatan subyek atau sistem kerja. Sebisa
mungkin beri data kuantitatif untuk menggambarkan masalah tersebut. Nyatakan
mengapa ingin mengatasi masalah tersebut dan bagaimana solusi yang anda pilih
akan dapat meningkatkan kesehatan manusia atau sistem kerja anda
b. Tujuan
Kegiatan (Good Question)
POA
tersebut adalah alat komunikasi untuk memberitahu orang lain tentang pikiran
anda dan kegiatan yang akan dilaksanakan, siapa yang melaksanakan, untuk berapa
lama, serta untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c. Langkah-Langkah
Berisi
langkah – langkah yang merupakan penjabaran
cara kerja secara rinci yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah.
Penjabaran dituliskan dalam langkah persiaapan dan pelaksanaan. Merupakan
Metodologi (siapa, apa kegiatannya, isi, frekuensi. lama, dimana) yang akan
digunakan untuk mengatasi masalah. Semakin rinci anda menggambarkan langkah –
langkah kegiatan semakin baik
1) Jadwal
Kegiatan
Menyusun
suatu schedule bila mana berbagai
langkah kegiatan akan dilaksanakan. Anda perlu realistis dalam menentukan
perkiraan waktu pelaksanaan suatu langkah
2) Rencana
Anggaran
Mendaftar
semua fasilitas dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan
anda.
3) Evaluasi
Evaluasi
merupakan ukuran sukses atau gagal serta apa yang digunakan untuk penyelesaian
masalah. Caranya adalah menjabarkan bagaimana akan mengevaluasi dampak dari
upaya solusi yang kita lakukan. Evaluasi harus mencakup bagaimana mengetahui
apakah upaya untuk mengatasi maslaah berhasil dan apa dampaknya terhadap
manusia atau system kerja. Komponen dari evaluasi yaitu:
a) Apa
yang akan di evaluasi
b) Bagaimana
cara melakukan evaluasi
c) Berapa
sering dan berpa lama
d) Siapa
yang melakukan evaluasi
4) Kesinambungan
Upaya
kesinambungan yang akan dilakukan untuk mempertahankan hasil penyelesaian
masalah agar masalah yang telah diatasi tidak timbul kembali.
Langkah – langkah yang
harus diambil agar masalah tidak muncul kembali.
a) Meneruskan
kegiatan sebagai kegiatan rutin oleh pihak yang telah melaksanakan.
b) Melegalkan
model, pola, pendekatan atau system yang telah berhasil tersebut sebagai
kegiatan rutin
c) Menyebarkan
dan menerapkan pola, pendekatan dan model tersebut ditempat atau unit lain yang
memiliki masalah yang sama.
Setiap langkah dari
PSBH, problem solver diharapkan ingat bahwa dalam melaksanakan PSBH perlu
diingat kunci PSBH yaitu Inovasi (ide baru dan kreatif), Proses sederhana dan
jelas, gunakan sumber daya yang tersedia, dan hanya kita yang memecahkan
masalah kita (tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan rencana kita.
E.
PENERAPAN
PSBH
Ketika
menangani sebuah kasus yang dialami di lapangan, seorang perawat berpedoman
pada prinsip PSBH diatas. Kita menggunakan ide atau pendekatan baru,
menggunakan sumber daya yang tersedia. Pelatihan yang tidak memerlukan biaya,
karena dilakukan dalam proses belajar
sambil bekerja. Yang terpenting perawat yang menerima pelatihan bisa diuji
kemampuannya. Seperti contoh kasus dibawah ini.
Contoh Penerapan PSBH
Contoh
penerapan PSBH di RSUD Tugu Rejo, perawat yang bertugas di ruang ICU tidak bisa
membaca EKG dengan benar. Sebanyak 20 orang atau 83,3% karena perawat tidak mendapatkan pelatihan. Faktor
penunjang terjadinya masalah tersebut karena tidak mendapat pelatihan dan tidak
tersedianya dana untuk melatih seluruh
perawat ICU.
Untuk
mengatasi masalah itu, kelompok PSBH membuat program pelatihan cara membaca
EKG. Narasumbernya adalah petugas yang sudah memahami cara membaca EKG. Mereka
membagi ilmunya kepada para petugas yang belum bisa membaca EKG sambil bekerja,
tidak perlu dilakukan pelatihan secara khusus di dalam kelas. Hasilnya 100%
perawat di ICU sekarang mampu membaca EKG dengan benar.
Agar
PSBH dilakukan dengan baik dan lancara, ada cara untuk menarik minta melakukan
gerakan PSBH seperti yang dilakukan di RSUD Tugurejo, yaitu dengan diadakannya”
Mini Konvensi PSBH”. Mini Konvensi PSBH ini dilakukan dengan masing-masing unit
PSBH menampilkan penjelasan cara memecahkan masalah yang dihadapi masing-masing
unit. Jika unit tersebut pemecahan masalahnya tidak meningkatkan mutu maka unit
tersebut gugur.
Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Yuliastuti didapatkan bahwa penerepan PSBH di rumah sakit
dapat meningkatkan proaktifitas perawat yang terdiri dari kesadaran diri (self-awareness), kemampuan untuk
bermajinasi (imagination),
kepemilikan akan hati nurani (conscience),
dan kemerdekaan untuk berkehendak (independent-will).
Dengan adnaya pelatihan peningkatan dalam implementasi PSBH membuat perawat
berfikir tentang hal-hal baru yang ideal yang harus dilakukan dalam
meningkatkan proaktifitas perawat secara individual, mengingatkan perawat apa
yang harus dilakukan dan memotivasi seorang perawat untuk memberikan pelayanan
yang optimal. (Yuliastuti, 2009)
Daftar
Pustaka
Smith,
B. H., Fitzpatrick, J. J., & Hoyt-Hudson, P. (2009). Problem Solving
for Better Health: A Global Perspective. New York: Springer Publishing
Company.
Yuliastuti, K.
(2009). Pengaruh Penerapan Metode Problem Solving for better helath (PSBH)
terhadap Pengembangan Proaktifitas Perawat Pelaksana dan Proaktifitas dalam
Melaksanakan Operan Pasien di RSUD Tugurejo Semarang. Depok: Universitas
Indonesia.